Terletak di Jalan Imogiri Timur KM 14, Desa Jejeran, Wonokromo, Bantul, Yogyakarta, Sate Klathak Pak Bari menjadi destinasi kuliner legendaris yang wajib dikunjungi. Warung sederhana dengan plang bertuliskan "Sate Klathak Pak Bari" ini mudah dikenali dari asap mengepul dan aroma daging panggang yang menggoda hidung dari jarak puluhan meter.
Berdiri sejak tahun 1950-an, warung ini telah menjadi ikon kuliner jogja yang tetap mempertahankan keaslian resep dan cara penyajian tradisionalnya. Lokasi yang berada di jalur menuju Makam Raja-Raja Mataram di Imogiri menjadikannya perhentian favorit bagi wisatawan yang sedang menjelajahi kawasan bersejarah tersebut.
Keunikan Sate Klathak: Tusukan Jeruji dan Suara "Klathak"
Nama "klathak" berasal dari suara khas "klathak-klathak" yang terdengar saat daging kambing ditusuk dengan jeruji sepeda dari besi dan dipanggang di atas bara api. Inilah yang menjadi ciri khas utama dan pembeda sate ini dari sate-sate lainnya di Indonesia.
Penggunaan jeruji sepeda atau paku kecil sebagai tusuk sate bukanlah tanpa alasan. Tusukan besi ini membantu menghantarkan panas ke dalam daging lebih cepat dan merata, sehingga daging kambing matang sempurna hingga ke bagian dalam tanpa harus terlalu lama dipanggang. Hasilnya adalah tekstur daging yang tetap juicy dan tidak alot.
Pak Bari, sang pendiri, menemukan metode ini secara tidak sengaja saat persediaan tusuk bambu habis dan beliau menggunakan jeruji sepeda sebagai alternatif. Siapa sangka, inovasi darurat ini justru menciptakan sensasi kuliner yang kemudian menjadi warisan kuliner khas Yogyakarta.
Proses Pembuatan yang Memikat Mata
Menyaksikan proses pembuatan Sate Klathak Pak Bari merupakan tontonan menarik tersendiri. Berikut tahapan pembuatannya:
- Persiapan daging - Potongan daging kambing segar dipilih dengan teliti, dibersihkan, lalu dipotong menjadi ukuran sekitar 2x2 cm
- Perendaman bumbu - Daging direndam dalam campuran bumbu rahasia yang terdiri dari bawang putih, ketumbar, garam, dan rempah lainnya
- Penusukan - Daging ditusuk dengan jeruji besi/paku kecil, dengan setiap tusuk berisi 3-4 potongan daging
- Pembakaran - Sate dipanggang di atas bara api dengan cara yang khas, sambil sesekali diolesi minyak dan kecap
- Penyajian - Sate disajikan dengan bumbu kacang, irisan tomat, bawang merah, dan cabai rawit
Yang paling menarik adalah proses pembakaran, di mana para juru bakar dengan terampil membolak-balikkan puluhan tusuk sate sekaligus di atas panggangan. Suara "klathak-klathak" yang tercipta dari benturan jeruji besi menciptakan simfoni kuliner yang khas dan mengundang selera.
Variasi Menu dan Cita Rasa yang Menggoda
Meskipun terkenal dengan sate kambing, Sate Klathak Pak Bari juga menawarkan beberapa variasi menu yang tak kalah menggugah selera:
- Sate Klathak Daging - Menggunakan daging kambing pilihan tanpa lemak
- Sate Klathak Krecek - Menggunakan bagian kulit kambing yang renyah
- Sate Klathak Lemak - Untuk penggemar bagian berlemak yang gurih
- Sate Klathak Campur - Kombinasi dari berbagai bagian kambing dalam satu porsi
- Tongseng Kambing - Alternatif bagi yang ingin menikmati daging kambing dalam bentuk berkuah
Cita rasa Sate Klathak Pak Bari sangat khas dengan aroma rempah yang kuat namun tidak menutupi rasa alami daging kambing. Bumbu kacang yang disajikan sebagai pendamping memiliki tekstur sedikit kasar dan rasa yang tidak terlalu manis, sehingga memperkaya pengalaman menyantap sate.
Sate ini juga disajikan dengan kuah gulai yang dapat disiramkan ke nasi atau diminum langsung sebagai pendamping. Kuah berwarna kuning keemasan ini kaya akan rempah dan santan, memberikan kelembutan yang menyeimbangkan rasa daging yang kuat.
Suasana Warung dan Pengalaman Bersantap
Warung Sate Klathak Pak Bari memiliki suasana yang sederhana namun autentik. Meja-meja panjang dengan bangku kayu ditata dalam ruangan semi terbuka, memungkinkan pengunjung menikmati pemandangan proses pembuatan sate secara langsung.
Pengalaman makan di sini menjadi lebih berkesan dengan interaksi langsung dengan para juru masak dan pelayan yang ramah. Mereka tidak jarang berbagi cerita tentang sejarah warung dan proses pembuatan sate yang telah dipertahankan selama puluhan tahun.
Aroma asap dan daging panggang yang menguar di seluruh area warung menciptakan atmosfer yang membangkitkan selera. Tumpukan jeruji besi yang tertata rapi di dekat area panggang menjadi saksi bisu popularitas warung yang tak pernah sepi pengunjung ini.
Harga dan Jam Operasional yang Perlu Diketahui
Warung Sate Klathak Pak Bari terkenal dengan harganya yang terjangkau. Satu porsi sate berisi 10 tusuk dipatok dengan harga sekitar Rp35.000 - Rp45.000 tergantung jenis potongan daging yang dipilih. Sementara menu pendamping seperti nasi dan kuah gulai dijual terpisah dengan harga sekitar Rp5.000 - Rp10.000.
Warung buka setiap hari mulai pukul 10.00 hingga 22.00 WIB. Namun, pengunjung direkomendasikan untuk datang lebih awal (sekitar pukul 11.00 atau 17.00) karena warung ini selalu ramai dan sering kehabisan stok pada jam-jam sibuk, terutama di akhir pekan.
Sistem pembayaran masih dilakukan secara tunai, jadi pastikan untuk membawa uang cash yang cukup. Reservasi juga tidak tersedia, sehingga pengunjung harus bersedia antri pada jam-jam ramai.
Tips dan Trik Menikmati Sate Klathak
Untuk pengalaman kuliner optimal di Sate Klathak Pak Bari, berikut beberapa tips yang bermanfaat:
- Datang di waktu tepat - Hindari jam makan siang (12.00-13.00) dan jam makan malam (19.00-20.00) untuk menghindari antrean panjang
- Pesan variasi - Cobalah memesan "campur" untuk merasakan berbagai bagian daging dalam satu pengalaman
- Jangan lewatkan kuah - Kuah gulai yang disajikan terpisah sangat melengkapi pengalaman menikmati sate
- Perhatikan jeruji besi - Tusuk sate dari besi bisa sangat panas, jadi berhati-hatilah saat menyantapnya
- Nikmati dengan cara lokal - Cobalah makan dengan tangan untuk pengalaman autentik ala warga Yogyakarta
Akses dan Transportasi ke Lokasi
Lokasinya yang berada di jalur menuju Imogiri menjadikan Sate Klathak Pak Bari cukup mudah diakses dengan berbagai moda transportasi:
- Kendaraan pribadi - Tersedia area parkir meskipun tidak terlalu luas
- Ojek online/taksi - Opsi praktis dengan biaya sekitar Rp40.000 - Rp60.000 dari pusat kota Yogyakarta
- Transportasi umum - Bus Trans Jogja dengan rute menuju Imogiri, turun di halte terdekat dan dilanjutkan dengan berjalan kaki sekitar 5-10 menit
- Gunakan Penyewaan Mobil rental murah di Jogja jika memang ingin mengunjungi beberapa tempat sekaligus
Perjalanan dari pusat kota Yogyakarta ke Sate Klathak Pak Bari memakan waktu sekitar 30-45 menit tergantung kondisi lalu lintas. Lokasi warung ini juga bisa menjadi bagian dari rute wisata ke Makam Raja-Raja Mataram di Imogiri dan industri batik di Giriloyo.
Pengalaman Kuliner Yogyakarta yang Tak Terlupakan
Sate Klathak Pak Bari mewakili kekayaan kuliner Yogyakarta yang penuh sejarah dan inovasi. Teknik memasak yang unik dengan jeruji besi, cita rasa yang autentik, dan atmosfer tradisional menjadikannya lebih dari sekadar tempat makan, tetapi destinasi budaya yang mengajarkan bahwa kesederhanaan bisa menciptakan kelezatan yang luar biasa.
Bagi pengunjung Yogyakarta, melakukan perjalanan ke pinggiran kota untuk mencicipi Sate Klathak Pak Bari adalah investasi waktu yang sepadan. Pengalaman menyantap sate dengan tusukan besi sambil mendengarkan suara "klathak-klathak" khas akan menjadi kenangan kuliner yang tak terlupakan dan cerita yang menarik untuk dibagikan.
Jadi, saat merencanakan kunjungan ke Yogyakarta, pastikan Sate Klathak Pak Bari masuk dalam daftar kuliner wajib Anda. Rasakan sendiri bagaimana warisan kuliner sederhana ini telah menjadi legenda yang bertahan puluhan tahun dan tetap dicintai oleh berbagai generasi.