Desa Wisata Nglinggo adalah desa tujuan wisata di Kabupaten Kulon Progo yang terletak di Dusun Nglinggo Barat, Desa Pagerharjo, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, sekitar 54 km dari pusat Kota Yogyakarta atau 1,5-2 jam perjalanan.
Berada di ketinggian 800-1.000 meter di atas permukaan laut di Perbukitan Menoreh, desa ini menawarkan udara sejuk, panorama alam memukau, serta perpaduan wisata alam, budaya, dan edukasi.
Desa ini meraih juara pertama Community Based Tourism (CBT) 2018 dari Kementerian Pariwisata Indonesia, mengalahkan desa wisata lain seperti Semen (Blitar) dan Sanur Kauh (Bali), berkat pengelolaan pariwisata berbasis komunitas yang berkelanjutan. Berikut informasi lengkap tentang Desa Wisata Nglinggo:
Keunikan dan Daya Tarik
Desa Wisata Nglinggo menawarkan pengalaman wisata yang kaya dengan keindahan alam dan budaya lokal:
- Kebun Teh Nglinggo: Satu-satunya perkebunan teh di Perbukitan Menoreh, menyuguhkan hamparan tanaman teh hijau di lereng-lereng berundak. Wisatawan dapat berjalan kaki menyusuri kebun, menikmati teh sangit (teh dengan aroma asap khas karena disangrai secara tradisional), atau belajar proses pembuatan teh.
- Bukit Ngisis: Spot populer untuk menikmati sunrise dan sunset dengan pemandangan delapan gunung (Merapi, Merbabu, Andong, Telomoyo, Ungaran, Sumbing, Sindoro, Prau). Dilengkapi gardu pandang, ayunan, jembatan, dan mobil jip gantung untuk foto Instagramable.
- Puncak Dempok dan Puncak Kendeng: Dua puncak di dekat kebun teh yang menawarkan panorama gunung-gunung sekitar. Puncak Kendeng memiliki petilasan batu yang dipercaya sebagai makam kerabat Pangeran Diponegoro, menambah nilai sejarah.
- Wisata Alam: Selain kebun teh, terdapat hutan pinus dan air terjun kecil (aksesnya cukup menantang). Wisatawan dapat menjelajahi area ini melalui trekking atau tur jeep off-road di Jalur Bedah Menoreh.
- Wisata Budaya: Atraksi budaya meliputi Tari Lengger Tapeng, tarian tradisional yang dulunya digunakan Sunan Kalijaga untuk syiar Islam, serta kesenian jathilan dan pek bung (alat musik tradisional). Wisatawan juga bisa belajar membuat topeng tradisional.
- Wisata Edukasi: Aktivitas seperti memetik teh, membuat gula aren, kopi Nglinggo, atau memerah susu kambing Etawa tersedia melalui paket edukasi, cocok untuk anak-anak usia sekolah.
- Sejarah Pangeran Diponegoro: Nama Nglinggo berasal dari Ki Linggo Manik, salah satu prajurit Pangeran Diponegoro yang menyusun strategi di Perbukitan Menoreh saat Perang Jawa melawan Belanda. Petilasan di Puncak Kendeng memperkaya nilai sejarah desa ini
Sejarah dan Perkembangan
Desa Wisata Nglinggo dirintis sejak 2004, namun sempat terhenti sebelum bangkit kembali pada 2013. Awalnya, wisatawan diajak menginap di rumah warga dan berpartisipasi dalam aktivitas seperti menderes nira, memetik teh, atau membuat gula aren. Popularitasnya meningkat, terutama saat pergantian tahun, ketika wisatawan membanjiri kebun teh untuk menikmati pemandangan.
Desa ini kini dikelola secara swadaya oleh masyarakat, dengan dukungan tokoh seperti Erix Soekamti, dan terus berbenah dengan fasilitas lengkap. Pada 2018, desa ini memenangkan penghargaan CBT dan Homestay dari Kemenpar, menegaskan keberhasilannya dalam pariwisata berkelanjutan.
Fasilitas
- Akomodasi: Lebih dari 23 homestay, seperti Rimbono Homestay, dengan nuansa pedesaan dan interior kayu. Ada juga pendopo untuk pertemuan.
- Fasilitas Umum: Area parkir luas, kamar mandi umum, mushola, area Wi-Fi, tempat makan, dan balai pertemuan.
- Fasilitas Wisata: Perlengkapan off-road/trail, spot foto Instagramable, dan pemandu lokal untuk tur edukasi atau budaya
- Jam Operasional: Buka 24 jam, tetapi hindari kunjungan malam karena kabut tebal dapat mengganggu jarak pandang.
Aktivitas Wisata
- Jelajah Alam: Berjalan di kebun teh, trekking di hutan pinus, atau mengunjungi air terjun.
- Off-road/On-road Tour: Tur jeep di jalur hutan pinus atau perkebunan (biaya Rp200.000-Rp700.000).
- Wisata Edukasi: Belajar membuat teh sangit, kopi, gula aren, atau memerah susu kambing (biaya mulai Rp20.000/orang).
- Wisata Budaya: Menyaksikan Tari Lengger Tapeng, jathilan, atau belajar membuat topeng.
- Fotografi: Berfoto di Bukit Ngisis atau kebun teh dengan latar pemandangan alam.
- Camping: Tersedia area camping di kebun teh untuk pengalaman dekat dengan alam.
- Live-in Package: Menginap beberapa hari untuk merasakan kehidupan pedesaan.
Akses dan Tips Berkunjung
- Lokasi: Nglinggo Barat, Pagerharjo, Samigaluh, Kulon Progo, DIY. Sekitar 39 km dari Tugu Yogyakarta atau 45 km dari Yogyakarta International Airport (YIA).
- Rute:
- Dari pusat kota, ambil Jalan Godean ke barat, lewati Jembatan Sungai Progo, lalu ke utara di perempatan Kenteng Nanggulan. Belok kiri di Perempatan Dekso, lurus hingga Pasar Plono, lalu belok kanan di gapura Wisata Nglinggo-Tritis.
- Tips:
- Hubungi Pengelola: Kontak Teguh Kumoro (0828274109) atau Melky (082226228323) untuk panduan rute, karena GPS sering tidak akurat.
- Kendaraan Prima: Jalan menanjak dan sempit, pastikan kendaraan dalam kondisi baik, terutama saat hujan.
- Pakaian Hangat: Suhu dingin (terutama malam hari), bawa jaket atau pakaian hangat.
- Waktu Kunjungan: Hindari keberangkatan setelah pukul 19.00 karena kabut tebal dan penerangan minim. Pagi atau siang ideal untuk menikmati pemandangan.
- Biaya: Tiket masuk Rp5.000, Bukit Ngisis Rp10.000, jelajah kebun teh Rp6.000. Paket wisata mulai Rp100.000-Rp1.000.000 tergantung aktivitas.
- Pesan Homestay: Booking homestay lebih awal via aplikasi seperti Traveloka untuk kenyamanan.
Kontribusi Ekonomi dan Sosial
- Ekonomi: Sebagian besar warga adalah petani teh dan kopi. Wisata meningkatkan pendapatan melalui homestay, jasa pemandu, tur jeep, dan penjualan kuliner lokal (geblek, tawonan).
- Sosial: Pengelolaan berbasis komunitas melibatkan pokdarwis dan karang taruna, memperkuat kearifan lokal dan tradisi Jawa.
- Lingkungan: Desa ini menjaga keberlanjutan dengan merawat perkebunan dan lingkungan alam, menjadikannya destinasi wisata ramah lingkungan.
Catatan Tambahan
- Desa ini diklasifikasikan sebagai desa wisata “Rintisan” oleh Kemenparekraf, dengan potensi untuk naik ke level “Berkembang” seiring peningkatan fasilitas.
- Jalan menuju Nglinggo terjal dan sempit, jadi pengendara harus ekstra hati-hati, terutama saat hujan.
- Untuk informasi terbaru, kunjungi visitingjogja.jogjaprov.go.id atau hubungi pengelola
Desa Wisata Nglinggo adalah destinasi ideal untuk pecinta alam, budaya, dan petualangan, dengan suasana pedesaan yang menenangkan dan pemandangan spektakuler. Cocok untuk liburan keluarga, solo traveler, atau mereka yang ingin merasakan kehidupan pedesaan Jawa.
Selain desa wisata nglinggo, jogja masih memiliki beberapa desa wisata yang bisa sobat kunjungi :
- Desa Wisata Nglanggeran
- Desa Wisata Widosari
- Desa Wisata Kasongan
- Desa Wisata Kali Gajah Wong
- Desa Wisata Ketingan
- Desa Wisata Bejiharjo
- Desa Wisata Tembi
- Desa Wisata Imogiri
- Desa Wisata Kemadang
- Desa Wisata Krebet
- Desa Wisata Manding
- Desa Wisata Tanjung
- Desa Wisata Tepus
- Desa Wisata Nglinggo
- Desa Wisata Pentingsari