Salah satu desa tujuan wisata di Sleman Yogyakarta yang wajib dikunjungi adalah Desa Wisata Ketingan, yang terletak di Dusun Ketingan, Desa Tirtoadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, sekitar 3 km dari Jalan Magelang atau 15-20 menit dari pusat kota Yogyakarta. Desa ini dikenal sebagai “Kampung Burung Kuntul” karena menjadi habitat ribuan burung kuntul (sejenis bangau) dan menawarkan pengalaman wisata alam, budaya, dan edukasi yang unik. Berikut ulasan lengkapnya berdasarkan sumber terpercaya:

Keunikan dan Daya Tarik

Desa Wisata Ketingan memiliki daya tarik utama berupa koloni burung kuntul putih (Egretta garzetta) dan burung blekok (Ardeola speciosa) yang bermigrasi ke desa ini sejak tahun 1990-an. Berikut poin-poin utama:

  • Konservasi Burung Kuntul: Ribuan burung kuntul (diperkirakan hingga 7.000 ekor) menjadikan pohon-pohon tinggi di desa ini sebagai tempat tinggal, sarang, dan berkembang biak, terutama saat musim hujan (Oktober-Februari). Uniknya, fenomena ini hanya terjadi di Ketingan, tidak di dusun lain dengan vegetasi serupa, menjadikannya destinasi birdwatching utama di Yogyakarta.
  • Birdwatching: Wisatawan dapat mengamati tingkah laku burung kuntul, seperti mencari makan di sawah pada pagi atau senja, membuat sarang, atau musim kawin, dengan pemandu lokal yang menjelaskan seluk-beluk kehidupan burung. Menara pengamat burung tersedia untuk pengalaman yang lebih optimal, cocok untuk pecinta fauna dan fotografi
  • Tradisi dan Budaya: Setiap September, desa ini menggelar Merti Bumi, upacara adat sebagai ungkapan syukur atas hasil bumi, menampilkan kirab, kenduri, dan pagelaran wayang. Selain itu, wisatawan bisa menyaksikan kesenian tradisional seperti gejog lesung, jathilan, dan pek bung (alat musik dari kelenting). Tradisi Wiwitan (syukuran sebelum panen) dan Angler (selamatan sebelum tanam padi) juga menjadi atraksi budaya.
  • Keanekaragaman Flora: Penelitian tahun 2023 menemukan 49 spesies tumbuhan Angiospermae dari 27 famili di Ketingan, menjadikannya lokasi edukasi biologi yang menarik. E-booklet tentang flora ini telah dikembangkan sebagai media pembelajaran.
  • Kegiatan Pedesaan: Wisatawan dapat belajar bertani di sawah, beternak sapi, membuat pupuk organik dari kotoran sapi, atau melihat proses pembuatan batu bata tradisional dari lempung hingga pembakaran dengan sekam padi.

Sejarah dan Transformasi

Desa Wisata Ketingan mulai dikenal setelah peresmian gapura dusun oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X pada 1997. Beberapa hari setelahnya, ribuan burung kuntul tiba-tiba datang dan membuat sarang di pohon-pohon desa, sebuah fenomena yang dianggap “keajaiban alam.”

Awalnya, warga menganggap burung ini hama karena khawatir mengganggu tanaman padi dan melinjo, sumber utama penghasilan mereka. Upaya mengusir burung gagal karena jumlahnya justru bertambah. Akhirnya, warga memutuskan hidup berdampingan, bahkan melindungi burung dengan papan larangan berburu dan merawat anakan burung yang jatuh dari sarang.

Pada 2000, desa ini resmi menjadi desa wisata, dan sejak 2005, warga berkomitmen menjaga konservasi burung kuntul, menjadikan Ketingan sebagai dusun konservasi di Yogyakarta

Fasilitas

  • Pemandu Lokal: Tersedia untuk menjelaskan kehidupan burung dan aktivitas desa.
  • Menara Pengamat Burung: Untuk birdwatching dengan pemandangan optimal.
  • Homestay: Penginapan ala pedesaan untuk pengalaman live-in.
  • Area Parkir dan Warung Makan: Fasilitas dasar untuk kenyamanan wisatawan.

Kontribusi Sosial dan Ekonomi

Perkembangan Desa Wisata Ketingan telah mengubah pola perilaku masyarakat:

  • Sosial: Warga yang awalnya mengusir burung kini aktif melindungi dan merawat habitatnya, menunjukkan kepedulian lingkungan yang tinggi.
  • Ekonomi: Wisata burung meningkatkan pendapatan melalui jasa pemandu, homestay, dan UMKM lokal seperti penjualan makanan dan kerajinan.
  • Budaya: Tradisi seperti Merti Bumi dan kesenian lokal makin lestari, menarik wisatawan domestik dan mancanegara, termasuk dari Korea untuk belajar kesenian tradisional.

Akses dan Tips Berkunjung

  • Lokasi: Dusun Ketingan, Desa Tirtoadi, Kecamatan Mlati, Sleman, Yogyakarta. Sekitar 3 km dari Jalan Magelang atau 10 km dari Bandara Adi Sucipto.
  • Rute:
    • Kendaraan Pribadi: Dari pusat kota, ambil Jalan Magelang menuju Terminal Jombor, belok kiri di perempatan Pasar Cebongan, lalu belok kiri lagi 500 meter setelah pos polisi.
    • Transportasi Umum: Dari Bandara Adi Sucipto atau Stasiun Tugu/Lempuyangan, naik Trans Jogja ke Terminal Jombor, lanjut dengan angkutan umum jurusan Mlati, turun di Pasar Cebongan, lalu ojek ke desa.
  • Tips:
    • Kunjungi pada pagi (06.00-09.00) atau senja (16.00-18.00) untuk birdwatching terbaik, saat burung aktif mencari makan.
    • Hindari September karena burung kuntul bermigrasi, kembali pada pertengahan Oktober.
    • Bawa kamera untuk mengabadikan burung dan pemandangan pedesaan.
    • Hormati lingkungan dengan tidak membuang sampah atau mengganggu burung.
    • Hubungi pengelola (0898-3332-888 atau ketingandesawisata@gmail.com) untuk reservasi atau informasi acara budaya.

Catatan Tambahan

  • Desa ini diklasifikasikan sebagai desa wisata “Berkembang” oleh Kemenparekraf, menunjukkan potensi yang terus ditingkatkan.
  • Penelitian tahun 2021 menunjukkan pembangunan fisik seperti menara pengamat dan homestay mendukung minat wisatawan yang rindu suasana pedesaan alami, menjauh dari wisata modern.
  • Ketingan juga menjadi lokasi edukasi, dengan e-booklet tentang keanekaragaman tumbuhan sebagai media belajar biologi untuk siswa.

Desa Wisata Ketingan menawarkan pengalaman unik menggabungkan keindahan alam, konservasi fauna, dan budaya Jawa yang kental. Cocok untuk wisata keluarga, pecinta burung, atau mereka yang ingin merasakan ketenangan pedesaan. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi visitingjogja.jogjaprov.go.id atau situs Kemenparekraf jadesta.kemenparekraf.go.id. Selamat menikmati pesona Ketingan!

Daftar Desa Wisata di Jogja lain nmya yang bisa Sobat Jalan-Jalan Kunjungi

  1. Desa Wisata Nglanggeran
  2. Desa Wisata Widosari
  3. Desa Wisata Kasongan
  4. Desa Wisata Kali Gajah Wong
  5. Desa Wisata Bejiharjo
  6. Desa Wisata Tembi
  7. Desa Wisata Imogiri
  8. Desa Wisata Kemadang
  9. Desa Wisata Krebet
  10. Desa Wisata Manding
  11. Desa Wisata Tanjung
  12. Desa Wisata Tepus
  13. Desa Wisata Nglinggo
  14. Desa Wisata Pentingsari

Artikel Terkait

Image for 15 Desa Wisata di Jogja yang Wajib Sobat Jalan-Jalan Tahu

15 Desa Wisata di Jogja yang Wajib Sobat Jalan-Jalan Tahu

Jogja ternyata punya banyak desa wisata yang menawarkan pengalaman berbeda dari hiruk pikuk kota. Yuk Cek 15 desa wisata di Jogja yang wajib dikunjungi!

Image for Desa Wisata Bejiharjo - Surga Cave Tubing di Gunungkidul

Desa Wisata Bejiharjo - Surga Cave Tubing di Gunungkidul

Desa Wisata Bejiharjo adalah tempat yang tepat buat sobat jalan-jalan yang suka petualangan alam, terutama cave tubing!

Image for Desa Wisata Kali Gajah Wong Yogyakarta

Desa Wisata Kali Gajah Wong Yogyakarta

Desa Wisata Kali Gajah Wong adalah destinasi wisata berbasis komunitas yang mengalami transformasi luar biasa dari kawasan kumuh menjadi objek wisata berkelanjutan.

Image for Desa Wisata Kemadang Yogyakarta

Desa Wisata Kemadang Yogyakarta

Desa Wisata Kemadang adalah salah satu destinasi desa wisata unggulan di Yogyakarta, tepatnya di Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Gunungkidul, sekitar 40 km ke selatan dari pusat Kota Yogyakarta.

Image for Desa Wisata Kembang Arum Yogyakarta

Desa Wisata Kembang Arum Yogyakarta

Desa Wisata Kembang Arum adalah tempat yang pas banget buat sobat jalan-jalan yang suka wisata edukasi sambil menikmati suasana pedesaan yang asri.

Image for Desa Wisata Krebet - Sentra Batik Kayu Unik di Bantul

Desa Wisata Krebet - Sentra Batik Kayu Unik di Bantul

Desa Wisata Krebet adalah salah satu pelopor desa wisata di Yogyakarta yang udah mendunia, sobat jalan-jalan!