Candi Plaosan adalah situs bersejarah unik yang menggabungkan unsur arsitektur Hindu dan Buddha dalam satu kompleks yang harmonis. Terletak sekitar 1 kilometer dari Candi Sewu, kompleks candi kembar ini dibangun pada abad ke-9 dan jadi bukti nyata toleransi beragama yang udah ada sejak zaman Mataram Kuno. Penasaran nggak sih sobat jalan-jalan, gimana bisa dua agama berbeda berpadu indah dalam satu bangunan suci?
Sejarah dan Latar Belakang Candi Plaosan
Candi Plaosan dibangun sekitar tahun 825-850 Masehi pada masa pemerintahan Raja Pikatan dan Ratu Pramodhawardhani. Yang bikin istimewa, pernikahan antara raja Hindu dan ratu Buddha ini melahirkan konsep arsitektur yang memadukan kedua kepercayaan.
Nama "Plaosan" berasal dari kata "plawosan" dalam bahasa Jawa yang artinya pelarian atau tempat mengungsi. Konon, kompleks ini jadi tempat perlindungan bagi para biksu dan brahmana saat terjadi konflik politik di masa lalu.
Kompleks ini terbagi jadi Plaosan Lor (utara) dan Plaosan Kidul (selatan) dengan jarak sekitar 200 meter. Trust me sobat jalan-jalan, kedua bagian ini punya karakteristik berbeda yang bikin masing-masing area punya daya tarik tersendiri.
Setelah tau sejarah uniknya, mari kita eksplor bagian-bagian utama yang jadi keistimewaan Plaosan.
Plaosan Lor: Kemegahan Candi Kembar
Candi kembar Plaosan Lor jadi daya tarik utama dengan dua bangunan induk yang berdiri kokoh menghadap ke barat. Kedua candi ini identik banget dari segi ukuran dan ornamen, tapi punya detail yang sedikit berbeda di bagian reliefnya.
Ruang dalam candi berukuran cukup luas dengan dinding tebal yang bikin suasana di dalamnya adem dan khidmat. Di masa lalu, ruangan ini dipake buat meditasi dan upacara keagamaan dengan patung-patung Buddha yang sekarang udah dipindah ke museum.
Candi perwara mengelilingi kedua candi utama dengan jumlah sekitar 116 candi kecil. Meski banyak yang udah runtuh, tapi susunannya yang teratur masih bisa kita lihat dan bikin kita kagum sama perencanaan tata ruang yang rapi banget.
Nah, kalau udah puas eksplor Plaosan Lor, saatnya melanjutkan ke bagian selatan yang nggak kalah menarik.
Plaosan Kidul: Kompleks yang Lebih Sederhana
Plaosan Kidul punya konsep yang lebih sederhana dengan satu candi utama yang dikelilingi candi-candi perwara. Meski nggak sekompleks bagian utara, tapi area ini punya charm tersendiri dengan suasana yang lebih tenang.
Batu-batu candi yang berserakan di area ini jadi bukti kalau dulu kompleks Plaosan Kidul juga cukup megah. Para arkeolog masih terus melakukan penelitian dan rekonstruksi buat mengembalikan bentuk asli candi-candi di sini.
Pemandangan alam sekitar Plaosan Kidul juga lebih asri dengan sawah-sawah hijau yang mengelilingi area situs. Buat sobat jalan-jalan yang suka suasana rural dan fotografi landscape, spot ini cocok banget buat hunting foto dengan background pedesaan Jawa.
Baca Artikel tentang Deretan Candi di Jogja yang wajib di kunjungi
Selain arsitektur yang unik, Plaosan juga punya keistimewaan dalam detail seni pahatnya.
Relief dan Ornamen Khas Plaosan
Relief Bodhisattva menghias dinding luar candi dengan gaya pahat yang halus dan ekspresif. Figur-figur Bodhisattva digambarkan dengan pose yang anggun dan ornamen yang detail banget, nunjukin tingkat keahlian seniman masa Mataram Kuno.
Ornamen geometris dan motif bunga teratai tersebar di berbagai sudut candi dengan makna filosofis yang dalam. Teratai melambangkan kesucian dalam agama Buddha, sementara pola geometris mencerminkan konsep kosmologi Hindu.
Arca penjaga atau dwarapala masih bisa ditemukan di beberapa titik, meski kondisinya udah nggak utuh lagi. Arca-arca ini punya karakter yang beda dari candi-candi Hindu murni, dengan pengaruh seni Buddha yang cukup kental.
Setelah mengagumi karya seni masa lampau, ada beberapa hal praktis yang perlu diketahui sebelum berkunjung.
Tips Berkunjung ke Candi Plaosan
- Akses ke lokasi cukup mudah dengan kendaraan pribadi atau sewa motor dari pusat kota Jogja, sekitar 30-45 menit perjalanan. Jalan menuju lokasi udah beraspal mulus dan ada petunjuk arah yang jelas.
- Tiket masuk relatif terjangkau sekitar 5.000 rupiah per orang, jauh lebih murah dibanding candi-candi mainstream lainnya. Jam operasional dari pagi sampai sore, tapi lebih nyaman berkunjung pagi atau sore hari.
- Fasilitas memang masih terbatas dengan toilet sederhana dan warung kecil di sekitar area. Jadi better bawa bekal air minum dan snack, apalagi kalau mau eksplor kedua area dengan santai.
- Panduan lokal bisa ditemuin di sekitar area masuk yang siap jelasin sejarah dan detail arsitektur dengan tarif yang reasonable. Mereka emang punya pengetahuan mendalam tentang situs ini yang nggak bakal kita dapet dari baca-baca doang.
- Menggunakan Paket Wisata dan Tour Jogja
Candi Plaosan emang hidden gem yang nunjukin betapa majunya peradaban Indonesia dulu dalam hal toleransi dan seni arsitektur. Perpaduan Hindu-Buddha yang harmonis di sini jadi pelajaran berharga tentang keberagaman yang udah mengakar sejak lama. Jadi gimana sobat jalan-jalan, tertarik nggak buat merasakan keunikan toleransi beragama yang terwujud dalam bentuk arsitektur menakjubkan ini?